PAK DIABETES MILITUS (Rev.00,20) – Naila – Alatas – 20200623151629

PAK DIABETES MILITUS (Rev.00,20) - Naila - Alatas - 20200623151629
  • PAK DIABETES MILITUS (Rev.00,20) – Naila – Alatas – 20200623151629

  • Views 94

  • Downloads 4

  • File size 300KB
  • Author/Uploader: RPU RSHBLP

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 1/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK) PENGERTIAN

1. Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitifitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler dan neuropati.

2. Klasifikasi Diabetes Mellitus adalah : a. Tipe I : Diabetes Mellitus tergantung insulin (IDDM), disebut juga Juvenile Diabetes b. Tipe II : Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM) c. Diabetes Mellitus Gestasional (GDM)

3. Penyebab Diabetes Mellitus adalah: a. DM tipe I : factor genetik (mewarisi predisposisi kearah terjadinya DM), factor imunologi (autoimun) dan factor lingkungan (virus/ toksin yang memicu proses autoimun yang akan merusak sel beta) b. DM tipe II : penyebab pasti belum diketahui, tetapi factor resikonya antara lain : 1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia > 65 tahun) 2) Obesitas 3) Riwayat keluarga c. DM Gestasional disebabkan karena gangguan hormon pada ibu hamil

4. Komplikasi Diabetes Mellitus adalah: a. Hipoglikemia b. Ketoasidosis Diabetes (KAD) c. Sindrom Nonketotik Hiperposmolar Hiperglikemik (SNHH). ASESMEN 1. Anamnesa KEPERAWATAN a. Keluhan Trias 1) Poliuria (air kencing keluar banyak) 2) Polidipsi (rasa haus yang berlebihan) 3) Polifagia (rasa lapar yang berlebihan) b. c. d. e. f. g. h.

Keletihan (rasa cepat lelah) dan kelemahan Kesemutan atau rasa kebas Kulit kering, lesi kulit atau luka yang lambat sembuhnya Terasa gatal pada seluruh kulit Sakit kepala, mengantuk dan gangguan aktivitas Pandangan kabur Nyeri abdomen

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 1

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 2/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK)

i. Anoreksia j. Mual, diare / konstipasi k. Disfungsi ereksi pada pria dan pruritus (gatal) vulvae pada wanita 2. Pemeriksaan Fisik : a. Kadar glukosa puasa > 120 mg/dl b. Tekanan darah meningkat (hipertensi) c. Nafas bau keton d. Neuropati perifer e. Neuropati visceral f. Retinopati g. Dermopati DIAGNOSIS 1. Ketidak stabilan kadar glukosa darah (RM 02.02.020) KEPERAWATAN Berhubungan dengan : a. Kondisi Hiperglikemia : disfungsi pankreas, resistensi insulin b. Kondisi Hipoglikemia : penggunaan insulin / obat glikemik oral, hiperinsulinemia (mis. tumor pankreas) 2. Resiko tinggi perfusi perifer tidak efektif (RM 02.02.013) Faktor resiko : Hiperglikemia, penurunan aliran arteri/ vena 3. Resiko ketidakseimbangan cairan (RM 02.02.026) Berhubungan dengan diuresis osmotik, peradangan pankreas 4. Resiko ketidakseimbangan elektrolit (RM 02.02.065) Faktor resiko : Gangguan mekanisme regulasi (mis. gagal ginjal kronik, diabetes, dll) 5. Defisitnutrisi (RM 02.02.015) Berhubungan dengan : Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien 6. Resiko cedera (RM 02.02.059) Faktor resiko : Perubahan sensasi, pandangan kabur, disfungsi autoimun 7. Gangguan integritas kulit/ jaringan (RM 02.02.055) Berhubungan dengan : Perubahan sirkulasi, neuropati perifer, kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan / melindungi integritas kulit

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 2

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 3/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK)

8. Gangguan pola tidur (RM 02.02.035) Berhubungan dengan : Psikologis (mis. kelelahan), nokturia 9. Intoleransi aktivitas (RM 02.02.036) Berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen 10. Anxietas (RM 02.02.044) Berhubungan dengan rasa takut akan kematian, ancaman, atau perubahan kesehatan (komplikasi) KRITERIA EVALUASI

1. TUJUAN a. Keseimbangan kadar glukosa darah membaik b. Perfusi perifer efektif c. Ketidakseimbangan cairan tidak terjadi d. Ketidakseimbangan elektrolit tidak terjadi e. Nutrisi membaik f. Cedera tidak terjadi g. Integritas kulit / jaringan meningkat h. Pola tidur meningkat i. Toleransi aktivitas meningkat j. Anxietas menurun 2. KRITERIA HASIL a. Keadaan umum baik, kesadaran meningkat, rasa mengantuk menurun, pusing menurun, keluhan lapar menurun, gemetar menurun, rasa haus menurun, kadar glukosa darah normal kadar glukosa urin normal b. Nekrosis menurun, perasaan kesemutan menurun, kelemahan otot menurun, kram otot menurun, tanda- tanda vital normal c. Kelembaban membran mukosa normal, dehidrasi menurun, turgor kulit normal d. Tanda-tanda vital dalam batas normal, mual / muntah tidak ada, kadar serum elektrolit dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi e. Nyeri abdomen menurun, berat badan normal, nafsu makan membaik f. Pasien terbebas dari cidera, pasien mampu menjelaskan cara mencegah cedera, pasien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan / perilaku personal, mampu mengenali perubahan status kesehatan g. Kerusakan jaringan membaik, kerusakan lapisan kulit membaik, kemerahan berkurang h. Keluhan sering terjaga menurun, keluhan pola tidur berubah menurun, keluhan istirahat tidak cukup menurun i. Keadaan umum baik, tanda-tanda vital normal, kemudahan dalam aktivitas sehari-hari

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 3

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 4/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK)

j.

meningkat Konsentrasi membaik, gelisah menurun, perilaku tegang menurun

INTERVENSI 1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah (RM 02.02.020) KEPERAWATAN a. Observasi : 1) Monitor keadaan umum dan monitor tanda-tanda vital 2) Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia 3) Monitor kadar gula darah sesuai indikasi 4) Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia / hiperglikemia b. Terapeutik : 1) Berikan karbohidrat sederhana, jikaperlu 2) 3) 4) 5)

Berikan glukosa intra vena sesuai indikasi Motivasi untuk asupan cairan peroral Pertahankan akses intra vena Pertahankan kepatenan jalan nafas jika diperlukan

6) Libatkan keluarga dalam memantau intake dan output peroral c. Kolaborasi: Kolaborasi untuk pemeriksaan kadar gula darah dan kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan diet 2. Resiko tinggi perfusi perifer tidak efektif (RM 02.02.013) a. Observasi : 1) Monitor TTV dan catat perubahan terutama frekuensi, kekuatan nadi 2) Identifikasi adanya pucat, sianosis, cutis memorata, kulit dingin atau lembab b. Terapeutik : 1) Hindari pemasangan infuse atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi 2) Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi 3) Lakukan pencegahan infeksi 4) Lakukan perawatan kaki dan kuku c. Kolaborasi: Kolaborasi pemeriksaan laboratorium (Hb, AGD, BUN, Creatinin, Elektrolit) dan pemberian komponen darah 3. Resiko ketidakseimbangan cairan (RM 02.02.026) a. Observasi : 1) Monitor TTV dan catat perubahan terutama frekuensi, kekuatan nadi 2) Identifikasi resiko ketidakseimbangan cairan 3) Identifikasi adanya tanda dehidrasi * DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 4

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 5/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK) 4) Hitung balance cairan dan diuresis

b. Terapeutik : 1) Timbang berat badan tiap hari 2) Berikan hidrasi yang adekuat sesuai kebutuhan tubuh 3) Libatkan keluarga untuk pemberian intake oral 4) Libatkan pasien dan keluarga untuk melakukan pencatatan intake output c. Kolaborasi : Kolaborasi pemberian cairan parenteral dan elektrolit dan hematokrit

pemeriksaan laboratorium:

4. Defisit nutrisi (RM 02.02.015) a. Observasi : 1) Monitor keadaan abdomen, bising usus dan distensi abdomen 2) Identifikasi adanya mual dan muntah b. Terapeutik : 1) Timbang BB tiap hari 2) Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering dan dalam kondisi hangat 3) Berikan makanan yang mengandung cukup cairan, rendah serat, tinggi protein dan tidak menimbulkan gas 4) Berikan oral hygiene secara teratur 5) Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) 6) Libatkan keluarga untuk memberikan suasana menyenangkan pada saat makan c. Kolaborasi : 1) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 2) Pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi 3) Pemberian terapi anti emetik, bila perlu 5. Resiko cedera (RM 02.02.059) a. Observasi : 1) Identifikasi apakah pasien mempunyai faktor resiko sebelumnya 2) Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik (adanya gangguan penglihatan) b. Terapeutik : 1) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman * DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 5

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 6/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK) 2) Hindari lingkungan yang berbahaya

3) Lakukan monitoring lanjutan ada pasien yang beresiko cedera 4) Berikan penanda yang sudah distandarkan pada pasien yang beresiko cedera sesuai hasil scooring 5) Tempatkan saklar lampu di tempat yang mudah terjangkau pasien 6) Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien . c. Kolaborasi : Kolaborasi pemberian terapi jika diperlukan 6. Gangguan integritas kulit/ jaringan (RM 02.02.055) a. Observasi : 1) Identifikasi apakah pasien mempunyai faktor resiko sebelumnya 2) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit 3) Monitor kulit akan adanya kemerahan 4) Monitor status nutrisi pasien b. Terapeutik : 1) Gunakan pelembab pada kulit yang kering 2) Gunakan produk berbahan ringan / alami dan hipoalergik pada kulit sensitif 3) Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering 4) Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar 5) Lakukan perawatan luka ganggren secaraberkala c. Kolaborasi : Kolaborasi dalam pemberian terapi, kolaborasi ahli gizi pemberian TKTP dan kolaborasi jadwal perawatan luka 7. Gangguan pola tidur (RM 02.02.035) a. Observasi : 1) Identifikasi pola dan kebiasaan tidur pasien, 2) Identifikasi faktor pengganggu tidur b. Terapeutik : 1) Monitor kegiatan yangmelelahkan selama terjaga 2) Modifikasi lingkungan (mis. pencahanyaan, kebisingan, suhu, matras dan tempat tidur) 3) Bantu pasien mengurangi hambatan sebelum tidur 4) Anjurkan untuk mengurangi minum sebelum tidur malam 5) Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang c. Kolaborasi : Kolaborasi dalam pemberian terapi bila perlu * DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 6

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 7/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK)

8. Intoleransi aktivitas (RM 02.02.036) a. Observasi : 1) Identifikasi defisit tingkat aktivitas 2) Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu 3) Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas b. Terapeutik : 1) Fasilitasi aktivitas rutin (mis. ambulasi, mobilisasi dan perawatan diri sesuai kebutuhan) Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai kemampuan Fasilitasi memilih aktifitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan libatkan keluarga dalam aktivitas jika perlu 6) Fasilitasi pasien dan keluarga dalam memantau kemajuannya dalam melakukan aktivitas c. Kolaborasi: Kolaborasi untuk konsultasi ke bagian rehabilitasi jantung 2) 3) 4) 5)

9. Anxietas (RM 02.02.044) a. Observasi : 1) Identifikasi tingkat ansietas pasien dan kemampuan pasien mengatasi ansietas 2) Beri kesempatan pada pasien untuk menceritakan ketakutan dan ansietasnya 3) Identifikasi faktor penyebab dan faktor yang mempengaruhi ansietas b. Terapeutik : 1) Pahami situasi yang membuat ansietas 2) Bantu pasien menurunkan kecemasannya 3) Libatkan keluarga dalam memberikan support mental dengan berdoa c. Kolaborasi : Rujuk ke psikolog bila diperlukan

INFORMASI DAN EDUKASI

1. Jelaskan pada keluarga tanda- tanda hiperglikemia dan penanganannya 2. Anjurkan berhenti merokok, anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar, informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. hilang rasa dan luka tidak sembuh) 3. Anjurkan untuk minum minimal 8 gelas perhari 4. Jelaskan penyebab dan penanganan ketidakseimbangan elektrolit, anjurkan tirah baring 5. Jelaskan pada pasien pentingnya nutrisi untuk proses penyembuhan

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 7

DIABETES MELLITUS Kode Nomor : 05 / PAK-UMUM

No. Revisi

: 00

Halaman : 8/8

Ditetapkan : PANDUAN ASUHAN Tanggal Terbit : 10 / 06 /2020 KEPERAWATAN dr. Naila Alatas,MPH Direktur

(PAK)

6. Berikan edukasi tentang manajemen resiko 7. Anjurkan menggunakan pelembab, anjurkan minum air yang cukup, anjurkan meningkatkan asupan nutrisi, anjurkan meningkatkan asupan sayur dan buah, edukasi tentang kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 8. Anjurkan pasien menepati kebiasaan waktu tidur, anjurkan untuk mengurangi minum sebelum tidur 9. Jelaskan pasien untuk istirahat jika mengalami kelelahan / sesak nafas saat beraktivitas, jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan, ajarkan tehnik pernafasan yang tepat untuk memaksimalkan oksigen selama latihan fisik 10. Beri penjelasan tentang prosedur tindakan, terapi, atau pengobatan dan perawatan, jelaskan halhal yang dapat meningkatkan ansietas dan yang dapat mengurangi ansietas Masalah teratasi Masalah belum teratasi Masalah tidak terjadi Masalah menjadi aktual

EVALUASI

1. 2. 3. 4.

PENELAAH KRITIS

Sub Komite Mutu Keperawatan Profesi dan Perawat Pendidik

KEPUSTAKAAN

1. Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Edisi 8) Jakarta : EGC. 2. PPK – Diabetes Mellitus (No. 014/ PPK-Penyakit Dalam Rev.00) tanggal terbit / 03/ 2017 3. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI 4. PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI 5. PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap dan Ruang Intensive Disclaimer : Penerapan panduan asuhan keperawatan ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan keperawatan pada kondisi tertentu sesuai dengan keadaan kpasien dan perkembangan ilmu keperawatan

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN SECARA TERTULIS *

Halaman 8