Kevin Kristiadi Manalu Fisika Dik B CJR IPBA

Kevin Kristiadi Manalu Fisika Dik B CJR IPBA
  • Kevin Kristiadi Manalu Fisika Dik B CJR IPBA

  • Views 1

  • Downloads 0

  • File size 352KB
  • Author/Uploader: Ahmad Rifai

CRITICAL JURNAL REVIEW TATA SURYA Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Dosen Pengampu: Dr.Derliana, M.Si.

NAMA : Kevin Kristiadi Manalu NIM : 4183321029 KELAS : FISIKA DIK-B/2018

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019

KATA PENGANTAR Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulisan makalah ini dapat dikerjakan dan diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen pengampu Dr.Derliana M.Si mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang telah membimbing penyelesaian tugas ini. Critical Journal Review ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Mungkin, CJR ini tidak luput dari kekurangannya. Oleh karena itu, saran konstruktif yang berguna untuk penyempurnaan isi CJR ini, akan disambut dengan senang hati. Akhir kata, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa memberi motivasi dan bantuan kepada penulis sehingga penulisan CJR ini dapat dirampungkan.

Medan, 28 Oktober 2020

Kevin Kristiadi Manalu

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….1 A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….1 B. Tujuan…………………………………………………………………………………………..2 C. Manfaat…………………………………………………………………………………………2 BAB II IDENTITAS JURNAL…………………………………………………………………3 A. Informasi Identitas Jurnal………………………………………………………………..3 1) Jurnal 1…………………………………………………………………………………….3 2) Jurnal 2…………………………………………………………………………………….3 3) Jurnal 3…………………………………………………………………………………….4 4) Jurnal 4…………………………………………………………………………………….4 5) Jurnal 5…………………………………………………………………………………….5 BAB III HASIL REVIEW JURNAL………………………………………………………..6 A. Review Jurnal………………………………………………………………………………..6 1) Jurnal 1…………………………………………………………………………………….6 2) Jurnal 2…………………………………………………………………………………….8 3) Jurnal 3…………………………………………………………………………………..11 4) Jurnal 4…………………………………………………………………………………..14 5) Jurnal 5…………………………………………………………………………………..18 BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………..22 A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….22 B. Saran…………………………………………………………………………………………..22 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Alam Semesta ini terbentuk dari berbagai unsur Alam sebagai faktor pembentuknya yang pada mulanya diciptakan oleh Sang Maha Pencipta mulai dari tanpa sesuatu hingga menjadi muncul sesuatu (Ex Nihilo) setelah ada maka terbentuklah suatu keadaan yang berdimensi tertentu sebagai Alam Semesta Raya yang dikenal dengan Universal (Universe). Dari Universe tersebut terbentuk dari bermilyar-milyar atau lebih Galaxy pembentuknya, di mana Galaxy tersebut juga terbentuk dari bermilyar-milyar atau lebih Gugusan Bintang atau Tata Surya dan Tata Surya tersebut juga terbentuk dari kumpulan benda-benda langit antara lain: Planet, Bulan, Asteroid, Matahari. Kesemuanya berkumpul membentuk pola edar masing-masingnya sehingga disebut Tata Surya atau Solar System. Dimulai dari Teori tentang terjadinya Alam Semesta yang paling terkenal adalah Teori Dentuman Besar (Big Bang) bahwa efek dari dentuman besar tersebut dapat menimbulkan sebaran materi hingga tak terbatas menembus antar dimensi dan menjadilah Alam Semesta Raya. Dan teori tentang terjadinya Tata Surya tersebut bermacam-macam ada yang berpendapat oleh karena pengaruh Bintang yang lewat pada suatu massa materi angkasa, ada yang berpendapat terjadi oleh karena pasang surut suatu massa materi angkasa, dan ada suatu asumsi yaitu skala kecil dari dentuman besar yang menyisakan gumpalan gas panas yang membentuk Matahari setelah surut. Tata Surya merupakan salah satu pola dinamika benda-benda angkasa yang berada di Galaxy Bima Sakti Atau ( Milky Way ), pola tersebut merupakan terbentuk dari massa terbesar dari komponen Tata surya yaitu Matahari yang berposisi secara hukum kefisikaan ( Universal Gravity ) berada di pusat terhadap benda-benda angkasa yang lain antara lain: Planet-planet ( kurang lebih sembilan Planet yang ada di Tata Surya ), Satelit Bulan, Komet, Asteroid, Meteorit, dan sesuatu yang mungkin belum ditemukan hingga saat ini. Hal inilah yang menyebabkan Planet-planet tersebut beredar mengitari Matahari (

1

Bermanzilah/Revolve ) pada masing-masing garis edar sehingga tidak bertubrukan satu dengan yang lain atau orbital. Oleh karena Tata Surya inilah banyak fenomena alam terjadi baik di Bumi itu sendiri atau pada Planet-planet lain. Seperti terjadinya siang dan malam perubahan musim dan cuaca, adanya pasang surut air laut gerhana Matahari dan Bulan, penanggalan Qomariah dan Syamsiah, perbedaan waktu belahan Bumi, adanya bagian Bumi yang dilapisi es sebagai Kutub Bumi, kehidupan hayati di permukaan Bumi, dan yang lainnya. B. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. 2. Untuk menambah wawasan mahasiswa terkait tata surya. 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal yang dikritisi. C. Manfaat 1. Bagi akademik sebagai kepentingan ilmiah, yaitu untuk menambah wawasan wawasan mahasiswa terkait tata surya. 2. Melatih mahasiswa untuk berpikir logis dan sistematis. 3. Mengembangkan kreativitas mahasiswa melalui Critical Jurnal Review.

BAB II IDENTITAS JURNAL A. Informasi Identitas Jurnal 1) Identitas Jurnal 1 Judul

Pengukuran Magnitudo Semu Planet Venus Fase Quarter Menggunakan Software Iris Versi 5.59 Di Laboratorium Astronomi Universitas Negeri Malang Pada Bulan April 2014

Jurnal

Volume & Halaman

Tahun

April 2014

Penulis

Cicik Canggih Dwi Tyonila, Sutrisno, NugrohoA di P.

Reviewer

Siti Syarah (4162321002)

Tanggal

12 Maret 2019

2) Identitas Jurnal 2 Judul

Kemampuan Mengidentifikasi Sistem Pusat Tata Surya Melalui Metode Make A Match

Penulis

Suwiyah

ISSN

0854-2172

Vol. No.

Vol. 5 No.3

Tahun

2015

Reviewer

Heni Dilla Pramadanti

Tanggal

12 Maret 2019

3) Identitas Jurnal 3 Judul

Pemodelan Lintasan Kometpada Tata Surya dengan Variasi Massa dan Posisi

Jurnal

Jurnal pendidikanfisika

Volume & Halaman

volume VI, Nomor 01, Halaman 57-61

Tahun

2018

Penulis

Ria Ananda, Joko Sampurno, Boni P, Lapanporo

Reviewer

Khoirunnisabatubara (4163321013)

Tanggal

13 maret 2019

4) Identitas Jurnal 4 Judul

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelas terhadap

Penurunan

Miskonsepsi

Pembelajaran Fisika SMA Materi IPBA Jurnal Volume dan Halaman

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Volume 4 dan No.1 Halaman 26-29

ISSN

2302-4496

Tahun

2015

Penulis

Lissa Agnisa Fauzia, Madlazim

Reviewer Tanggal Review

Nurul Jannah Harahap 12 Maret 2019

Siswa

pada

5) Identitas Jurnal 5 Judul

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa

Publisher

Jurusan Fisika FMIPA UNNES

Vol. No., dan

Vol.4 No.2 Halaman 94-99

Halaman Tahun

2006

Penulis

Abdul Azis, Dwi Yulianti, Langlang Handayani

Riviewer

Putri Ayunda Sirait

Tanggal

12 Maret 2019 BAB III HASIL REVIEW JURNAL

A. Review Jurnal 1) Review Jurnal 1

Pendahuluan

Kemampuan untuk menentukan kecerahan bintang yang terlihat dari dunia asing bisa sangat berguna untuk mendeskripsikan dunia tampak lebih ‘nyata’. Untuk itu para astronom mengukur kecerahan bintang-bintang dan benda-benda lainnya (termasuk planet, asteroid, pesawat ruang angkasa dll) yang mereka lihat di langit. Skala Magnitudo

pada

dasarnya

adalah

cara

astronom

mengukur kecerahan tersebut .Besar magnitudo objek langit sebagaimana kita lihat di bumi disebut magnitudo semu. Magnitudo dari planet Venus dapat dicari dengan bantuan teleskop dan kamera. Gambar digital yang diperoleh dari penelitian

dapat dianalisis

dengan

menggunakan software IRIS. Perangkat lunak ini berisi sistem canggih untuk mengukur besarnya dan posisi asteroid, komet, atau memperkirakan magnitudo dari benda-benda langit. Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas, maka diperoleh judul “Pengukuran Magnitudo

Semu

Planet

Venus

Fase

Quarter

Menggunakan Software Iris Versi 5.59 Di Laboratorium Astronomi Universitas Negeri Malang Pada Bulan April 2014”. Tujuan Penelitian

Untuk menghitung magnitudo semu dari Planet Venus. Penulis memilih Planet Venus karena merupakan planet tercerah di bumi dan memiliki banyak fase yang mirip dengan Bulan. Pada pengamatan kali ini dilakukan saat Planet Venus berada pada fase quarter.

Subjek Penelitian

Planet Venus

Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu dengan mengambil gambar planet Venus dan Bintang Vega (digunakan sebagai acuan) menggunakan teleskop kemudian dianalisa dengan software IRIS. Adapun data penelitian ini adalah magnitudo semu hasil pengamatan yang dilakukan di Laboratorium Astronomi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang yang telah dianalisa dengan software IRIS.

Hasil Penelitian

Hasil pengamatan berupa gambar digital yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan Software IRIS untuk mendapatkan

nilai

magnitudo

semunya.

Setelah

magnitudo semu ditentukan menggunakan Software IRIS, maka dapat dihitung standar deviasinya untuk menunjukkan

seberapa

besar

penyimpangan

data

terhadap nilai rata-rata magnitudo semu Planet Venus. Langkah pertama harus ditentukan lebih dahulu besar radius lingkaran Apperture Photometry dengan besar perbandingan radius 2:3:5. Dengan menggunakan tiga buah cincin digital sekaligus dengan radius yang berbeda-beda. Cincin terdalam/terkecil memberikan nilai intensitas bintang dimana harus sesuai dengan besar obyek yang akan dianalisa, sementara cincin terluar untuk intensitas langit. Dari perhitungan diperoleh bahwa Standar deviasi dari magnitudo semu Planet Venus adalah sebesar (-4,09 ± 0,35). Dan nilai ralat pengukurannya sebesar 2,62%. Kesimpulan

Pengambilan data berupa gambar digital Planet Venus pada tanggal 16 April 2014 diperoleh 9 data dari jam 04:20:48 sampai 04:30:43. Besar magnitudo semu rata-

rata Planet Venus hasil analisis data menggunakan Software IRIS dari 9 gambar adalah ((-4,09 ± 0,35). Dengan ralat pengukuran sebesar 2,62 %. Hasil magnitudo semu yang diperoleh sesuai dengan acuan yang digunakan, yakni berdasarkan software Cybersky sebesar -4,2. Kekuatan Penelitian

Kelebihan dari jurnal ini adalah walaupun singkat tetapi hamper semua bagian dijelaskan dengan jelas

2) Review Jurnal 2 Subjek

Kelas VI SD dengan jumlah subyek penelitian 41 siswa

Penelitian Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode Make a

Penelitian

Match dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi sistem pusat tata surya.

Metode

Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, tes dan

Penelitian

observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif teknik kualitatif.

Hasil Penelitian

Siklus I Pada

kegiatan

awal

ini

guru

menyiapkan

media

pembelajaran berupa kartu soal, kartu jawaban beserta gambarnya, guru membuka pelajaran, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, melakukan apersepsi seputar tata surya, menyampaikan

pokok

materi

dan

tujuan

pembelajaran,

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan metode Make a Match. Dilakukan oleh peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi

yang berisi aspek-aspek aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui metode Make a Match. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I aktivitas belajar siswa memperoleh rata-rata 19,5 kategori cukup aktif. Siklus II Guru menyiapkan media pembelajaran berupa kartu soal, kartu jawaban beserta gambarnya, guru membuka pelajaran, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, melakukan apersepsi seputar tata surya, menyampaikan pokok materi dan tujuan pembelajaran, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan metode Make a Match. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi aspek-aspek aktivitas

siswa dalam

pembelajaran melalui metode Make a Match. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II aktivitas belajar siswa memperoleh ratarata 23,5 termasuk kategori aktif. Hasil peningkatan Tes Identifikasi Sistem Pusat Tata Surya pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat Tabel 1 sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

Kekuatan

1) Terdapat tujuan yang jelas dalam penelitian ini

Penelitian

2) Langkah-langkah penelitian terstruktur yang baik dan jelas. 3) Bahasa yang digunakan mudah dimengerti pembaca.

Kelemahan

1) Langkah penelitian yang kurang jelas

Penelitian Kesimpulan Metode Make a Match dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi sistem pusat tata surya pada siswa kelas VI SD. Peningkatan kemampuan mengidentifikasi sistem tata surya tersebut dapat dilihat dari perolehan tes hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I ke siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II diantaranya (a) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran perlu ditingkatkan dengan cara memberikan tugas rumah agar siswa belajar dan menyiapkan materi sebelumnya, (b) memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan hanya beberapa siswa yang fokus dan memahami materi sehingga perlu adanya motivasi agar siswa mau memperhatikan penjelasan guru, (c) keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagian siswa kurang cepat dalam mencari pasangannya dan tidak mau berdiskusi dengan pasangannya, hendaknya ada penguatan agar siswa lebih aktif lagi.

3) Review Jurnal 3 Tujuan Penelitian

Untuk mensimulasi lintasan komet menggunakan Metode Leapfrog. Penelitian ini menggunakan data massa, posisi dan kecepatan delapan planet serta komet. Data massa dan posisi awal komet divariasikan untuk melihat variasi lintasan komet yang dihasilkan.

Subjek Penelitian Metodologi

Subjek penelitian ini adalah data massa, posisi dan kecepatan delapan planet serta komet. 1.

Persamaan

Gerak

Komet

menyatakan

bahwa

terdapat

memungkinkan

dua

benda

Sir

Isaac

suatu atau

Newton

gaya

lebih

yang saling

berinteraksi pada jarak tertentu. Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik sebanding oleh massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda [1]. Komponen gaya yang bekerja pada komet bermassa 𝑚𝑘 oleh benda langit lain bermassa 𝑚 .

Hubungan antara besaran gaya, massa dan percepatan dapat dituliskan dengan rumus Hukum II Newton. 2. Metode Leapfrog Metode yang digunakan dalam simulasi ini adalah Metode Leapfrog. Metode tersebut digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:

3. Potensial Gravitasi Arah lintasan komet dapat ditentukan oleh potensial gravitasi. Potensial gravitasi adalah besar energi potensial tiap satuan massa benda yang terletak disuatu titik. Definisi

Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan seimbang. Keadaan kesetimbangan antar benda langit dapat terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda. Fenomena ini diungkapkan oleh Sir Issac Newton pada tahun 1687 dengan mempublikasikan Hukum Gravitasi yang berbunyi: Setiap partikel di alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak partikel tersebut [1]. Studi tentang gerak partikel akan lebih menarik jika ditampilkan

dalam

bentuk

simulasi.

Beberapa

metode

digunakan peneliti sebelumnya untuk menampilkan simulasi dalam gerak dan meninjau pengaruh gaya gravitasi newton terhadap beberapa benda. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil running program yang ada, diperoleh gambar dengan memvariasikan massa dan posisi awal komet. Adapun tiga buah variasi massa komet tersebut berturut-turut adalah 1×109 kg, 1×1015 kg dan 2,2×1014 kg. Sedangkan posisi awal komet pada sumbu x yaitu 2,25 AU dan 10,5 AU, serta pada sumbu y, variasi posisi komet yaitu -8 AU dan -20 AU. Satuan jarak yang digunakan dalam penelitian adalah satuan astronomi atau AU (1 AU = 1,496 x 1011 m). Sedangkan satuan waktu yang digunakan adalah tahun (1 tahun = 3,15 x 107 s). Hasil simulasi program lintasan komet terhadap planet dengan Metode Leapfrog dapat dilihat pada

gambar 2. sebagai berikut : 2014, dan 5 Mei 2014.

Gambar 2 merupakan hasil simulasi lintasan gerak komet dengan massa komet 1×109 kg. Posisi awal komet dibuat bervariasi untuk melihat variasi lintasan. Lintasan garis warna merah pada keempat gambar di atas merupakan lintasan komet. Warna hitam, hijau, merah dan biru berbentuk elips dari yang terluar merupakan lintasan planet dari planet neptunus, uranus, saturnus dan jupiter, sedangkan lintasan yang berada di dalam lintasan berwarna biru merupakan planet dalam yang terdiri dari merkurius, venus, bumi dan mars. Potensial Gravitasi Verifikasi solusi numerik dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari hasil penyelesaian model lintasan gerak

komet

yang

diselesaikan

menggunakan

Metode

Leapfrog. Verifikasi ini dilakukan dengan menggunakan rumus

Potensial

Gravitasi

dari

persamaan

(13)

yang

menampilkan hasil akhir berupa kontur potensial gravitasi. Adapun hasil simulasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Gambar 5 merupakan kontur potensial gravitasi yang diperoleh untuk mengetahui di daerah mana komet akan terbelokkan. Dari hasil simulasi, didapat kontur yang konstan untuk ketiga variasi massa komet. Kondisi ini terjadi karena plot yang diambil adalah kondisi akhir dimana komet sudah berada cukup jauh dari planet-planet sehingga kontribusi potensial gravitasi yang dominan hanyalah matahari dan planet-planet di sekitarnya. Dari gambar yang dihasilkan, terlihat bahwa komet akan terbelokkan ketika memasuki daerah potensial gravitasi yang lebih kuat dari potensial gravitasi posisi awalnya. Lingkaran merah menunjukkan daerah potensial gravitasi yang sangat kuat berada disekitar matahari, hal ini disebabkan karena massa matahari jauh lebih besar dari massa planetplanet.

4) Review Jurnal 4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

Penelitian

penerapan model pembelajaran diskusi kelas terhadap penurunan miskonsepsi siswa serta mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan model tersebut.

Subjek

Subjek ujicoba penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA

Penelitian

Ma’arif NU Benjeng

Objek

Pengaruh penerapan model pembelajaran diskusi kelas terhadap

Penelitian

penurunan miskonsepsi siswa

Menggunakan beberapa cara, yaitu: Assesment

1). Observasi

Data

2). Tes 3). Angket Respon Siswa

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pre-experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah One group pretest-posttest design. Desain tersebut diterapkan kepada satu kelas eksperimen.  Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data selama pelaksanaan proses belajar mengajar yaitu mengamati keterlaksanaan

pembelajaran

yang

menerapkan

model

pembelajaran diskusi kelas. Metode tes pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa Langkah

tentang materi IPBA di SMA, yaitu gravitasi Newton dan

Penelitian

hukum Kepler. Adapun hasil pre-test dan post-test dianalisis dengan uji-t satu pihak.  Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai respon peserta didik tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelas.

Hasil Penelitian

Dalam pengujian hipotesis untuk siswa kelas XI IPA SMA Ma’arif NU Benjeng yang terdiri dari 21 siswa ini diperoleh nilai thitung adalah 22,91. Jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,84 untuk α bernilai 0,005 diketahui bahwa thitung>ttabel sehingga

H0 ditolak,

artinya

terdapat

perbedaan

tingkat

miskonsepsi siswa antara sebelum pembelajaran dengan setelah pembelajaran yang menggunakan model diskusi kelas. Perbedaan ini berupa penurunan tingkat miskonsepsi. Berdasarkan

jawaban

pada

angket

respon

siswa,

pembelajaran dengan model ini membuat siswa termotivasi belajar, meningkatkan peran siswa dalam proses pembelajaran

serta mempermudah siswa dalam memahami dan mengingat lebih lama materi yang diajarkan. Kelebihan

Dari penjelasan jurnal yang saya bahas pasti memiliki kelebihan

Penelitian

seperti: 1. Kegayutan antar elemen Berdasarkan elemen yang ada pada jurnal utama ini, kita bisa menemukan kelebihan dari jurnal tersebut yaitu, jurnal ini memiliki dasar elemen yang benar adanya dan memiliki teori dan metode yang memang dapat dibenarkan, karena sangat benar berhubungan dengan apa yang dijelaskan pada jurnal tersebut. Dengan adanya penerapan tujuan yang ingin dicapai, maka sangat relevan antar keterkaitan antara metode dan teori dalam penelitian yang ada pada jurnal tersebut. 2. Orginalitas temuan Temuan yang terdapat dalam penelitian ini membuktikan bahwa aspek kemampuan secara gradasi dari rendah ke tinggi secara

berturut-turut

adalah

kemampuan

menganalisis,

mengevaluasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah. 3. Kemutakhiran masalah Masalah-masalah yang ditimbulkan mampu diatasi dan diselesaikan walaupun belum secara maksimal, tetapi dapat menunjukka hasil penelitian yang cukup baik. 4. Kohesi dan koherensi isi jurnal Kohesi adalah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantik. Hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar validitas, reliabilitas yang dikembangkan, dengan pilihan kata yang serasi, dengan begitu dalam jurnal ini merupakan jurnal yang memiliki hubungan dengan penelitian dan dasar dalam penggunakan metode di dalam penelitian tersebut. Selain itu, peneliti dalam jurnal tersebut, mencantumkan hasil dari peneliti yang sebelumnya membahas tentang materi

tersebut. Kelemahan Penelitian

Kelemahan yang dimiliki oleh jurnal tersebut menurut saya adalah : 1. Pemaparan Metode Penelitian Kelemahan pada jurnal ini menurut saya ada pada pemeparan

metode

penelitiannya,

dimana

peneliti

tidak

mencantumkan metode penelitian secara lengkap, salahsatunya adalah tidak adanya langkah-langkah atau tahapan dalam assesmen data penelitian tersebut 2. Pemaparan hasil dan pembahasan Pemaparan hasil dan pembahasan pada jurnal juga tidak lengkap, dimana data hasil uji realibilitas, dan data uji-t yang digunakan tidak dicentumkan secara nyata dalam jurnal tersebut, kemudian peneliti hanya mencantumkan satu grafik hubungan miskonsepsi siswa pada materi IPBA. Implikasi

Adapun Implikasi jurnal ini terhadap : 1. Teori Dari segi teori yang ada pada jurnal yang saya bahas merupakan teori yang benar dan dapat di pertanggung-jawabkan kebenarannya, instrumen

karena

penilaian

dasar-dasar menggunakan

dalam

mengembangkan

pre-experiment.

Desain

penelitian yang digunakan adalah One group pretest-posttest design. Desain tersebut diterapkan kepada satu kelas eksperimen. 2. Peningkatan Mutu Pendidikan Penjelasan dalam jurnal tersebut sangat jelas dan bagus dalam memberikan penganalisisan

pengetahuan

yang

miskonsepsi

siswa

lebih pada

lagi

mengenai

materi

IPBA

menggunakan model penelitian pre-experiment. 3. Pembahasan dan Analisis Dalam sajian materi jurnal ini membahas tentang pengaruh

penerapan model pembelajaran diskusi kelas terhadap penurunan miskonsepsi siswa pada pembelajaran fisika SMA materi IPBA dengan menggunakan model penelitian pre-experiment. 5) Review Jurnal 5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan modal pengajaran

kooperatif

dengan memanfaatkan alat peraga Sains Fisika (materi Tata Surya) dapat meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kelas VII.A MTs NU 23 Salafiyah Syafiiyah Wonodadi Plantungan Kendal semester II Tahun Pelajaran 2005/2006 dengan jumlah 44 orang.

Assesment Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hasil belajar kognitif siwa, analisis lembar observasi , serta uji signifansi data hasil belajar dan kemampuan kerjasama siswa.

Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang hanya dilakukan dalam dua siklus.

Langkah Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK): Siklus I  Observasi awal Dari hasil Observasi dan wawancara: 1. Rata-rata ulangan harian 61,48 2. Pengajaran cenderung ceramah 3. Guru kurang melibatkan siswa 4. Perhatian siswa kurang fokus 5. Siswa hanya mencatat materi 6. Sumber belajar seperti alat peraga masing kurang

7. Menetukan solusi model pengajaran kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga sederhana  Perencanaan 1. Mempersiapkan perangkat KBM (Silabus, RPP, LKS). 2. Menyiapkan media pengajaran berupa alat peraga sederhana yang sesuai. 3. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan kisi-kisi soal 4. Menyusun lembar

observasi untuk penilaian

afektif, psikomotorik dan kemampuan kerjasama. 5. Menetapkan kelas yang akan digunakan untuk penelitian. 6. Melakukan uji coba dan analisis soal uji coba.  Pelaksanaan Melakasnakan

KBM

sesuai

dengan

skenario

pembelajaran dengan model pengajaran kooperatif dengan memanfatkan alat peraga sederhana 1. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan. 2. Membagi kelas menjadi 9 kelompok dengan anggota 4-5 orang. 3. Guru mendemontrasikan alat peraga 4. Siswa diskusi kelompok dipandu LKS 5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi untuk dibahas di depan kelas. 6. Guru memberikan tes individual  Pengamatan 1. Mengisi Lembaran observasi psikomotorik, afektif dan kemampuan kerjasma siswa.

2. Mengisi lembar observasi pengelolaan guru dalam pembelajarn  Analisis dan Refleksi Menganalisis hasil tes dan hasil observasi siswa dan guru. Siklus II 1. Pada Siklus II dilakukan tindakan sama dengan siklus I Cuma materinya yng berbeda. 2. Pada

Siklus

II

dilakukan

tindakan

dengan

memerhatikan refleksi pada siklus Hasil Penelitian

Dari data hasil penelitian dapat diketahui bahwa melalui penerapan model. Pembelajaran Kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga sederhana pada materi Tata surya dapat meningkatkan kemampuan kerjasama.

Peningkatan rata-rata kemampuan kerjasama siswa ini terjadi karena selama pembelajaran siswa terlibat aktif. Kekuatan Jurnal

 Keterkaitan antar bagian mulai dari abstak, pendahuluan,

bahan

dan

metode

hingga

kesimpulan saling terkait satu sama lain.  Dalam jurnal ini teori-teori yang terkait dengan

penelitian, langkah-langkah penelitian, dan hasil dari setiap simulasi dijelaskan dengan detail. Kelemahan Jurnal

 Pada jurnal tersebut materi yang disampaikan tidak terdapat didalam jurnal. Khususnya mengenai tata surya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapatmdisimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga sederhana pada materi tata surya, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik serta kemampuan kerjasama siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar pada masing-masing aspek tersebut disetiap siklusnya. Model pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkam alat peraga sederhana dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru dalam memilih strategi pengajaran yang bervariasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada siswa dalam proses pembelajaran.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Critical Jurnal Review di atas maka dapat disimpulkan bahwa jurnal mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca di karenakan bahasa yang digunakan lebih mudah dimengerti. Maka dari itu jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi dalam sebuah penelitian. B. Saran Semoga adanya Critical Jurnal Review ini kita dapat lebih memahami dan menambah ilmu pengetahuan tentang jurnal mana yang baik digunakan sebagai referensi bahan ajar dengan jurnal yang bahasanya mudah dimengerti oleh pembaca.

DAFTAR PUSTAKA Ananda, Ria., Joko Sampurno, Boni P, Lapanporo. 2018. Pemodelan Lintasan Komet pada Tata Surya dengan Variasi Massa dan Posisi. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 6 No. 1, halaman 57-61. Azis, Abdul., Dwi Yulianti, Langlang Handayani. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa. Jurusan Fisika FMIPA UNNES. Vol. 4 No.2, halaman 94-99. Canggih Dwi Tyonila, Cicik., Sutrisno, Nugroho Adi P. 2014. Pengukuran Magnitudo Semu Planet Venus Fase Quarter Menggunakan Software Iris Versi 5.59 Di Laboratorium Astronomi Universitas Negeri Malang Pada Bulan April 2014. Fauzia, Lissa Agnisa & Madlazim,. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelas terhadap Penurunan Miskonsepsi Siswa pada Pembelajaran Fisika SMA Materi IPBA. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). Vol. 04 No. 01, halaman 26-29. ISSN: 2302-4496. Suwiyah. 2015. Kemampuan Mengidentifikasi Sistem Pusat Tata Surya Melalui Metode Make A Match. Jurnal Praktik Penelitian Tindakan. Vol. 5 No. 3. ISSN: 0854-2172.