APPROVAL DRAWING SIPIL PEMBANGUNAN GIS 150kV ULIN (New) CALCULATION NOTE OF TRANSFORMERS 60 MVA FOUNDATION

APPROVAL DRAWING SIPIL PEMBANGUNAN GIS 150kV ULIN (New) CALCULATION NOTE OF TRANSFORMERS 60 MVA FOUNDATION
  • APPROVAL DRAWING SIPIL PEMBANGUNAN GIS 150kV ULIN (New) CALCULATION NOTE OF TRANSFORMERS 60 MVA FOUNDATION

  • Views 9,672

  • Downloads 4,559

  • File size 3MB
  • Author/Uploader: A Prabowo

APPROVAL DRAWING SIPIL PEMBANGUNAN GIS 150kV ULIN (New) NO KONTRAK : 0046.PJ/DA.02.02/UIP.KALTEG/2017

CALCULATION NOTE OF TRANSFORMERS 60 MVA FOUNDATION GIS ULIN 150 kV – ULIN

KSO : PT.ABB Sakti Industri

Page 1 of 22

PT.DISTRACO

DAFTAR ISI

A.

DATA UMUM PROJECT

B.

ANALISA STRUKTUR PONDASI

Page 2 of 22

A.

DATA UMUM PROJECT

Kuat tekan beton Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur Lokasi project

A.1

DATA PROJECT

: 25 Mpa : 240 Mpa : ULIN-BANJARMASIN

B.1

Peraturan – Peraturan yang dipakai

:

2. 3. 4. 5.

Berikut peraturan yang digunakan dalam perencanaan fasilitas pembangkit listrik: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan non Gedung (SNI 1726:2012) Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain (SNI 1727:2013) Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013) Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729:2015) Referensi Analisa dan Desain Pondasi Buku Bowles,Joseph E 1992

B.2

Jenis Tanah Berdasarkan N-SPT

1.

:

Klasifikasi situs ditetapkan pada SNI 1726:2012 pasal 5.3 berdasakan kecepatan rata-rata gelombang geser (

Vs ), tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata ( N ), dan kuat geser rata-rata ( Su ) dari tanah lokasi. Klasifikasi tanah berdasarkan nilai hasil NSPT dari permukaan tanah sampai kedalaman 30m tersebut dibedakan atas tanah keras, sedang, lunak maupun tanah khusus. Klasifikasi dan syarat dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Klasifikasi Situs Kelas situs SA (batuan keras)

> 1500

SB (batuan)

N/A (tidak dapat dipakai) N/A (tidak dapat dipakai)

N/A (tidak dapat dipakai) N/A (tidak dapat dipakai)

350 sampai 750

>50

≥100

175 sampai 350
15 sampai 50 20, 2. Kadar air, w > 40%, geser nirali SF (tanah khusus, yang membutuhkan investigasi geoteknik spesifik)

Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik berikut: Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa sepertimudah likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah tersementasi lemah  Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3 m)  Lempung berplastisitas sangat tinggi (ketebalan H > 7,5m dengan Indeks Plasitisitas PI > 75) Lapisan lempung lunak/setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m dengan >50kPa 

Sumber: SNI 1726:2012, halaman 17, BSN

Page 3 of 22

3. Kuat

B.3

B.4

Mutu Material Yang Digunakan Berikut mutu material precast spunpile yang digunakan pada Proyek PLN GIS 150 kV Ulin Banjarmasin Mutu Beton : f’c=41,5 MPa (K-400) Mutu Tulangan : U-40(Fy=400MPa), Ulir, D>13mm U-24(Fy=400MPa), Ulir, D≤13mm Kategori Resiko Gedung Kategori resiko gedung ditetapkan pada SNI 1726:2012 pasal 4.1.2. berdasarkan fungsi bangunan. Berikut Tabel 4.2 dalam menentukan kategori resiko gedung. Tabel 4.2. Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non-gedung Untuk Beban Gempa Jenis Pemanfaatan Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara lain:  Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan  Fasilitas sementara  Gudang penyimpanan  Rumah jaga dan struktur kecil lainnya Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori risiko I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:  Perumahan  Rumah toko dan rumah kantor  Pasar  Gedung perkantoran  Gedung apartemen/ rumah susun  Pusat perbelanjaan/ mall  Bangunan industri  Fasilitas manufaktur  Pabrik (Sumber: SNI 1726:2012, halaman14, BSN)

Kategori Resiko

I

II

Tabel 4.1. Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non-gedung Untuk Beban Gempa (lanjutan)

Page 4 of 22

Jenis Pemanfaatan

Kategori Resiko

Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:  Bioskop  Gedung pertemuan  Stadion  Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat darurat  Fasilitas penitipan anak  Penjara  Bangunan untuk orang jompo Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV, yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:  Pusat pembangkit listrik biasa  Fasilitas penanganan air  Fasilitas penanganan limbah  Pusat telekomunikasi Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko IV, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses, penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan yang mudah meledak) yang mengandung bahan beracun atau peledak di mana jumlah kandungan bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi masyarakat jika terjadi kebocoran.

III

Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:  Bangunan-bangunan monumental  Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan  Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas bedah dan unit gawat darurat  Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi kendaraan darurat  Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat perlindungan darurat lainnya  Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap darurat  Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan pada saat keadaan darurat  Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran ) yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko IV.

IV

(Sumber: SNI 1726:2012, halaman14, BSN) Dari Tabel 4.1, ditentukan untuk proyek fasilitas pembangkit listrik memiliki kategori resiko bangunan= IV. Faktor keutamaan ditetapkan pada SNI 1726:2012 pasal 4.1.2. berdasarkan fungsi bangunan. Berikut Tabel 4.3 dalam menentukan faktor keutamaan gedung Tabel 4.3 Faktor Keutamaan Gempa Kategori resiko Faktor keutamaan gempa, Ie I atau II 1,0 III 1,25 IV 1,5 (Sumber: SNI 1726:2012, halaman 15, BSN) Dari Tabel 4.3, ditentukan untuk proyek fasilitas pembangkit listrik memiliki Faktor Keutamaan Gempa (Ie) = 1.5 .

Page 5 of 22

DATA TRANSFORMERS

Page 6 of 22

DATA DIMENSI PONDASI TRANSFORMERS

X

Y

Pondasi Spun Pile ⧠ 35/35

35/35

Di Desain Pada kedalaman 25.00 m

Page 7 of 22

Note : 1. Titik berat /centre of gravity trafo + 420 mm 2. Terjadi ada momen eksentrisitas

ANALISA PONDASI SPUNPILE TRANSFORMERS Data Material Characteristic Items

Soil Density Concrete Density Concrete comp strenght (fy) Reinforcing Yield Strength (fy1) Steel Yield Strenght Cohesi (C) Ep Spunpile ฀ Dimension Depth (Kedalaman) ฀ 35/35 b h n.pile A (Luas) P (Keliling) L = Df – h1 – hcap T . cap

Bc Lcap Volume Cap. Volume Vol. Concrete Vol.Soil (Bc^2- b^2) x h2 Con.Weight ( Vcon x ӯ conc) Soil Weight (Vsoil x ӯ soil) Pile Weight ( A x L x ӯc)

Value 1350 0,0024 41,5 3900 2400 0,27 2100000

Ton/m2

25

m

35 35 6 1225,0 140 24,5 0,5

cm cm bh cm2 cm m m

3,9 6,8

m m

Lebar Pilecap Panjang Pilecap

13,26

m3

Volume Pilecap

13,26 0 25459,2 0,0 7203

m3 m3 kg kg kg

Vol.Concrete Total Volume Tanah 25,46 Ton 0,00 Ton 7,20 Ton

Data Sondir Pada Kedalaman 25.00 m JHP (Jumlah Hambatan Lekat) 894 Qc 90 Data N-SPT Pada Kedalaman 25.00 m NSPT 12

Page 8 of 22

Unit kg/m3 ton/m3 Mpa kg/cm2 kg/cm2

kg/cm kg/cm2 Kali

Remark Data Sondir (CPT) 2400 kg/m3 400 kg/m2 390 Mpa / BJTD 39 235 Mpa/BJTD 24 Data Lab. Borepile

0,35 0,35

m m

0,123 m2 1,4 m 2450 cm Tebal Pilecap

Data Sondir (CPT) Data Sondir (CPT)

Analisa Pondasi Tiang Tunggal 1.BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN Luas penampang tiang pancang, Berat tiang pancang, Kuat tekan beton tiang pancang, Kapasitas dukung nominal tiang pancang,

A = b*h = Wp = A * L * wc = fc’ = Pn = 0.30 * fc’ * A – 1.2 * Wp = f= f * Pn =

Faktor reduksi kekuatan, Tahanan aksial tiang pancang,

0,123 7,203 25000

m2 Ton kPa

91,01064

Ton

0,8 72,81

Ton

3. BERDASARKAN HASIL UJI SONDIR (BAGEMANN) a. Tahanan ujung Pb = w * Ab * qc

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : w = faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang, 2 Ab = luas ujung bawah tiang (m ),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m 2), 0,123

m2

qc =

900

Ton/m 2

w=

0,50

Ab =

Luas tampang tiang pancang,

Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d. 4.D di bawah dasar tiang pancang,

qc =

90

kg/cm 2

Faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang, Tahanan ujung nominal tiang pancang :

Pb = w * Ab * qc =

55,125

Ton

b. Tahanan gesek Tahanan gesek nominal menurut Skempton dihitung dg rumus :

Ps = S [ As * qf ]

2 Af = Luas permukaan segmen dinding tiang (m ).

As = p * D * L1

qf = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m). No

Kedalaman 1 2 3 4 5

L1

As 2

qf

Ps

z1 (m)

z2 (m)

(m)

(m )

(Ton/m)

(Ton)

1,00 5,00 10,00 15,00 20,00

5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

7,0000 7,0000 7,0000 7,0000

1,000 1,00 1,00 1,00

7,00 7,00 7,00 0,70

Ps = S [ As * qf ] =

21,70

c. Tahanan aksial tiang pancang Tahanan nominal tiang pancang, Faktor reduksi kekuatan, Tahanan aksial tiang pancang,

Page 9 of 22

Pn = Pb + Ps =

76,83

f=

0,65

f * Pn =

49,94

Ton Ton

D. TAHANAN LATERAL TIANG PANCANG 1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM (BROMS) Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan : H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] dengan,

b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]0.25

D = Diameter/garis tengah tiang pancang ⧠35/35 (m) L = panjang tiang pancang (m),

3 kh = modulus subgrade horisontal (kN/m ),

2 Ec = modulus elastis tiang (kN/m ),

m m

kh =

22000

Ton/m 3

2972541

Ton/m 2

0,0016

m4

e=

0,00

m

yo =

0,010

m

0,839

m

Ic = p / 64 * D4 =

e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), yo = defleksi tiang maksimum (m). b * L = 20,96 Tahanan lateral nominal tiang pancang,

0,424 25,00

Ec = 4700 * Ö fc’ * 103 =

4 Ic = momen inersia penampang (m ),

b = koefisien defleksi tiang,

D= L=

0.25

b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]

=

> 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK) H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] =

5,56

f=

0,80

f * Hn =

4,45

Ton

16600

Ton/m 2

0,00453

m3

7,52

Tonm

Faktor reduksi kekuatan, Tahanan lateral tiang pancang,

Ton

2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM (BRINCH HANSEN) Kuat lentur beton tiang pancang, Tahanan momen, Momen maksimum,

Page 10 of 22

fb = 0.40 * fc’ * 103 = W = Ic / b = M y = fb * W =

PEMODELAN TRAFO

Page 11 of 22

Centre of Trafo = + 420 mm Support reaction F1 38,33 M1 -5,02

T on T onm

F2 M2

32,57 -3,23

Ton Tonm

F3 M3

38,33 -5,02

Ton Tonm

F4 M4

T on T onm

F5 M5

32,57 -3,23

Ton Tonm

F6 M6

38,33 -5,02

Ton Tonm

y 1200 mm 38,33 -5,02

x = 2500 +420 =

F1 F2 X Pu ex Mu=Pu*ex F4 F5 X Pu ex Mu=Pu*ex F3 F2 X Pu ex Mu=Pu*ex F6 F5 X Pu ex Mu=Pu*ex

Mux 38,33 32,57 2,92 70,9 0,23722

16,82 38,33 32,57 2,92 70,9 0,23722

16,82 38,33 32,57 2,08 70,9 0,16898

11,98 38,33 32,57 2,08 70,9 0,16898

11,98

m

x = 2500 – 420 =

Ton Ton m Ton m Tonm

F1 F4 X Pu ex Mu=Pu*ex

Ton Ton m Ton m Tonm

F2 F5 X Pu ex Mu=Pu*ex

Ton Ton m Ton m Tonm

F3 F6 X Pu ex Mu=Pu*ex

Ton Ton m Ton m Tonm

Pu Mux Total Muy T otal

Page 12 of 22

2,92

218,46 31,06 0

T on T onm T onm

2,08

Muy 38,33 38,33 1,2 76,66 0,00000

0,00 32,57 32,57 1,2 65,14 0,00000

0,00 38,33 38,33 1,2 76,66 0,00000

0,00

T on T on m T on m Tonm T on T on m T on m Tonm T on T on m T on m Tonm

m

Mux Mux = ditinjau terhadap sumbu Y Y 6800

1200 X Muy = ditinjau terhadap sumbu X

2500

Jarak terhadap sumbu X, Yang ditinjau adalah jarak sumbu y = 1200 mm Jarak terhadap sumbu Y , yang ditinjau adalah jarak sumbu x = 2500 mm

DATA SUSUNAN TIANG GROUP Susunan tiang pancang thd sumbu arah x : 2

Titik

Jumlah

Y

n*Y

1 2 3 4 5 6

n 1 1 1 1 1 1

(m) 1,20 1,20 1,20 1,20 1,20 1,20

(m 2 ) 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44 1,44

Titik

Jumlah

X

n * X2

1 2 3 4

n 1 1 1 1

(m) 2,50 2,50 2,50 2,50

(m 2) 6,25 6,25 6,25 6,25

S y2 =

25,00

Lebar pilecap arah x,

Lx =

3,90

m

Lebar pilecap arah y,

Ly =

6,80

m

n=

6

S x2 =

Susunan tiang pancang thd sumbu arah y :

8,64

Efisiensi Group Tiang Pile Group Efisiensi (Eff) Eff = (1-ɸ(n-1)m +(m-1)n) / 90mn 0,891 n= 6 m=2 Diketahui : Tahanan aksial tiang pancang tunggal Untuk jumlah (n) = 6 Buah

n=

4

Diperoleh n = jumlah tiang pancang m = jumlah baris tiang

f * Pn =

49,94 efisiensi 0,891 44,4932 n , tiang 6 f * Pn(group) 266,96 f * Pn

Tahanan aksial u/ tiang group

Page 13 of 22

49,94

Ton Ton 1 tiang buah Ton

Page 14 of 22

Tahanan Aksial (Pumax) Berat tanah di atas pilecap,

Ws = Lx * Ly * z * ws =

0,00

Ton

Berat pilecap,

Wc = Lx * Ly * h * wc =

25,46

Ton

Pu = Puk + 1.2* Ws + 1.2* Wc =

246,47

Ton

Total gaya aksial terfaktor, Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. pusat,

xmax =

2,50

m

Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. pusat,

ymax =

1,20

m

Lengan minimum tiang pancang arah x thd. pusat,

xmin =

0,00

m

Lengan minimum tiang pancang arah y thd. pusat,

ymin =

0,00

m

pumax = Pu / n + Muy * x max / Sx 2 + Mux * y max / Sy 2 =

44,18 41,08

Ton Ton

Gaya aksial maksimum dan minimum pada tiang pancang, pumax = Pu / n – Muy* xmax / Sx2 – Mux* ymax / Sy2 =

Syarat :

f * Pn

Pumax

44,18