Alquran Dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup

Alquran Dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup
  • Alquran Dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup

  • Views 5

  • Downloads 3

  • File size 480KB
  • Author/Uploader: Gustaf Dwi Prie Anugrah

AL-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman Hidup Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’aala. Kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam . Melalui perantara malaikat jibril dengan lafal dan maknanya. al-Qur’an merupakan mukjizat beliau yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Kitab suci yang diturunkan pada bulan suci Ramadhan ini, di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagian hidup di dunia maupun akhirat. Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam . Agar dijadikan sebagai pedoman, konsep, dan aturan hidup manusia sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’aala, berikut:

ِ ‫َٰذلِكََال‬ ََ‫الصَلة‬ َِ ‫ْكتابََلََريْبَََۛفِ َِيهََۛه ًدىَلِّلْمت َِّقينََ()َالَّ ِذينََي ْؤِمنونََبِالْغَ ْي‬ َّ ََ‫بَوي ِقيمون‬ َ َ‫وِم َّماَرزقْناه َْمَي ِنفقون‬ “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. al-Baqarah [2]: 2-3) Sehubungan dengan Al-Qur’an sebagai wahyu yang diberikan oleh Allah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , bersabda: “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah (hadits) Nabi-Nya.” (HR. Malik)

Secara garis besar, kandungan atau intisari yang terdapat di dalam ayat-ayat al-Qur’an ialah tentang akidah, ibadah, akhlak, hukum-hukum, peringatan, sejarah-sejarah atau kisah-kisah, serta dorongan untuk berpikir.

Kandungan tersebut bertujuan membimbing umat manusia agar tetap berada di jalan-Nya dan tidak terjebak oleh godaan dan rayuan setan. Setidaknya, ada tiga tujuan penting diturunkannya al-Qur’an, yaitu:  Beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’aala, dengan membacanya,  Pelajari isi kandungannya, serta  Diamalkan. Jika suatu buku memiliki suatu nilai manfaat dari setiap isinya, maka alQur’an banyak memiliki manfaat dan menjadi tuntunan hidup atau pegangan bagi manusia dalam menjalani kehidupan d dunia . bahkan, al-Qur’an memiliki keistimewaan bagi setiap orang yang membacanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , bersabda: “Ibadah yang paling istimewa adalah membaca al-Qur’an dan Mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.” (HR. Bukhari). Sebagai panduan untuk menjalani kehidupan di dunia seharusnya umat muslim menyadari bahwa membaca al-Qur’an merupakan ibadah yang paling utama dan sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’aala,. Bahkan, sebagian ulama sepakat bahwa hukum membaca al-Qur’an adalah wajib ‘ain. Mereka berpendapat bbahwa setiap orang mengaku Islam harus mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Jika tidak ia berdosa. Beriman kepada al-Qur’an bukan sekadar percaya, namun mesti dibuktikan dengan implementasi yang nyata sebagai tuntunan dari iman tersebut, yaitu membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an diturunkan Untuk di baca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga, al-Qur’an bisa menjadi hujjah baginya dihadapan Allah Subhanahu wa ta’aala. Sekaligus pemberi syafaat pada hari kiamat.

Allah Subhanahu wa ta’aala. Telah menjaminbagi orang yang membaca alQur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia, serta mendapatkan rahmat dan diselamatkan di akhirat kelak. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam . Bersabda: “Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua hal, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu alQur’an dan sunnahku.” (HR. Tirmidzi) Secara tersirat, hdits tersebut menunjukkan bahwa apabila kita selalu berpegang teguh pada ajaran al-Qur’an dan sunnah easul, kita akan terselamatkan, baik di dunia maupun akhirat.

Sayangnya, banyak umat Islam yang meninggalkan al-Qur’an, mereka tidak membacanya, apalagi mengamalkannya. Sungguh ironis, kitab suci terakhr yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’aala, ini tidak mendapat perhatian dan tidak dibaca untuk diamalkan. Semestinya, al-Qur’an dijadikan pedoman dan panduan dalam menjalani kehidupan di dunia agar hidup kita penuh dengan keberkahan dan kenikmatan. Dalam muqaddimah tafsirnya, Sayyid Quthb berkata, ”Hidup dalam naungan al-Qur’an adalah nikmat. Nikmat yang hanya diketahui oleh orang yang telah merasakannya. Nikmat yang dapat menambah usia, memberkahi, dan menyucikannya.” Oleh sebab itu, tidak ada keraguan untuk menjadikan al-Qur’an sebagai pegangan untuk mengarungi hidup di dunia yang penuh misteri, terlebih supaya kita tidak tersesat. Selain al-Qur’an, sumber pegangan hidup yang kedua adalah hadits (Perkataan, tindakan, dan sesuatu yang disetujui oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam .) karena Hadits merupakan cermin dari AlQur’an, maka mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi wajib hukumnya. Itulah sebabnya,Allah Subhanahu wa ta’aala. Menjadikan sebgai teladan bagi seluruh umat manusia.

Allah Subhanahu wa ta’aala, Berfriman:

َ ‫ولَاللََِّهَأ ْسوةََحسنةََلِّمنََكانََي ْرجوَاللَّهََوالْي ْومََ ْاْل ِخرََوذكرََاللَّهَََكثِ ًيرا‬ َِ ‫لَّق َْدََكانََلك َْمَفِيَرس‬ “Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (Kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah.” (QS.Al-Ahzab [33]: 21) Anak shalih dan shalihah akan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah dalam mengarungi hidup. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan, anak harus diperkenalkan dengan Al-Qur’an. Tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak menjadi shalihdan shalihah yang berpegang teguh pada ALQur’an terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa ta’aala.berikut:

ِ َ‫اتَإِلىَالنُّوَِرَبِِإ ْذ َِنَربِّ ِه َمَإِل ََٰى‬ َ‫اطَالْع ِزي َِز‬ َِ ‫صر‬ َِ ‫الرَََۛكِتابََأنزلْناهََإِل ْيكََلِت ْخ ِرجََالنَّاسََ ِمنََالظُّلم‬ ْ َ ‫يد‬ َِ ‫الْح ِم‬ “Alif, laam raa. (Ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka,(yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim [14]: 1). Berdasarkan ayat tersebut, kita dianjurkan oleh Allah Subhanahu wa ta’aala. Untuk berpegang teguh pada al-Qur’an guna mengeluarkan manusia (termasuk anak-anak kita yang masih ada ada dalam kandungan) dari kebodohan, kemudian menuju pengetahuan sejati.